Kemaren sempat ketemu salah seorang teman lama, yang sekarang sudah menjadi dosen di universitas IAIN Bukittinggi. Barakallah kk ii.. Di pertemuan itu kk ii sempat cerita, waktu berangkat kampus dia mesan ojek online yang ternyata driver nya salah satu mahasiswa di kampus IAIN tersebut. Dan di jam itu ternyata dia sedang ada kelas online. Bagaimana bisa diterima dengan baik sebuah ilmu kalau kita nya sendiri tidak bisa menghargai ilmu dan menghargai penyampai ilmu nya. Mau jadi apa anak bangsa kalo sekolah nya begini.
Emang serba salah dijaman ini. Pemerintah maupun masyarakat sama-sama ga siap menghadapi perubahan. Belum ada rasanya solusi yang bisa berdampak positif bagi semua lini. Pasti harus ada salah satu yang dikorbankan. Misal, di satu daerah pemerintah sudah menerapkan sekolah offline seperti biasa, namun dengan pembatasan jam pembelajaran. Qadharullah, beberapa hari setelah nya diketahui bahwa ada cluster penyebaran covid di sekolah tersebut, dan anak2 kembali diliburkan.
Nah, menurut hemat saya, mungkin sekolah online bisa dijalankan, jika setiap individu yg terlibat, baik guru maupun murid bener-benar berkomitmen untuk sama2 fokus dalam memahami setiap materi yang diberikan. Kenapa guru, karna di beberapa kasus guru nya sendiri sebenarnya ga siap dan gagap dalam pemanfaatan teknologi, sehingga sang guru hanya memberikan tugas demi tugas kepada murid-murid nya. Murid secara mandiri diminta mencari jawaban atas soal yg diberikan. Sesungguhnya metode ini akan membuat yg pintar semakin pintar, yang malas akan memilih melihat jawaban dari teman atau copy paste dari internet.
Buat adik-adik yang sekarang sedang berjuang di bangku sekolah maupun perkuliahan, ingatlah, bahwa sekolah kalian ga gratis. Ada cost yang dikeluarkan oleh orang tua dan juga negara untuk proses pembelajaran kalian. Kalau ada cost pasti ada advantage yang diharapkan atas cost yang dikeluarkan. Advantage nya adalah lulusan lulusan terbaik untuk membangun bangsa dan negara ini. Kalo ga kita siapa lagi, masak pembangungan negara mau diberikan sepenuhnya kepada orang asing. Jangan sampai kita tertindas oleh bangsa asing di negara kita sendiri.
Waallahua'lam bissawwab.
Semangat berjuang para penerus bangsa.
Jalan kita masih sangat panjang.
With love
Tidak ada komentar:
Posting Komentar