Dear kalian,
Terima kasih udah mau berkunjung di Zhee story,, malam ini aku punya semangat berlebih buat menyapa kalian, padahal aku lagi di tungguin si Thesis nii buat di kerjain,,, Tapi aku lebih milih nulis disini, lagi ga ada minat nesis. Jadi gimana ni kabar nya setelah membaca tulisan aku sebelumnya? udah pada baca lommm... janji abis bis baca ini kalian ke cerita aku yang sebelumnya ya, kita bahas tentang sabar ^_^
Guys.... kalian ada yang lagi S2 / S3 di UI alias Universitas Indonesia? kalian udah pada tau belum sih, kalo kita di Pascasarjana ini punya organisasi juga lho. HIMMPAS (Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana) UI.
Aku merasa punya keluarga disini. Menjadi bagian dari HIMMPAS UI, mempertemukanku dengan mereka teman-teman seperjuangan dengan berbagai latar belakang dan pengalaman. Jujur aja ya, selama menjadi anggota UI aku merasa kesepian, ga kenal banyak orang disini. Teman sejurusan aja ga sampe 20 orang, jurusan lain, ketemunya cuma pas berpaspasan. Teman adalah limited edition dalam presepsi aku saat itu. Maret kemaren aku diajak salah satu senior sekampung juga (thanks to Kak Ilmi) buat gabung di HIMMPAS, dan Alhamdulillah setelah melewati wawancara, diterimalah saya di bagian pembinaan. Kembali menyemplungkan diri di organisasi, mengingatkan ku akan suatu tujuan yang beberapa saat sempat terlupakan, "menebarkan manfaat". Selama beberapa saat aku merasa kosong, pergi kuliah, nugas, presentasi, pulang, (NUUL) hampa, berasa sia-sia hari hari yang aku jalani. Pengen berbuat baik, pengen bakti sosial, sendiri, mana bisa lah ya, ga ada power kalo kamu jalan sendiri, makanya butuh wadah yang menjebatani. HIMMPAS. Semoga ini bisa menjadi jembatan aku menjalani hari-hari di UI ini.. Menjadi wadah untuk belajar banyak hal. Aku sadar selama ini, banyak ilmu duniawi yang aku cari, kadang terlupa hidup ini hanya sebagai tempat persinggahan. Dalam menjalani hidup, sebagai seorang muslimah, aku pun perlu banyak belajar terkait ilmu agama. Sedikit banyak ini bisa dijadikan bekal bagi ku untuk berjalan dunia ini, ada pegangan, sehingga jika saatnya tiba nanti, ada koin-koin pahala yang bisa jadi penyelamat ku. gimana menurut kalian guys...(?)
Kenapa jadi bahas-bahas kematian sih ini... Mungkin kalian merasa ga nyaman ya kalo bahasanya tentang ini, jangankan bahas, disebut kata-kata tersebut aja udah cukup mengganggu pikiran kita, bener ga si?
Tapi disini aku bahas sedikit tentang kematian, karna itu sesuatu kepastian yang akan kita hadapi guys, KELAHIRAN, JODOH, MAUT udah ada jadwalnya di atas sana. Kita butuh persiapan dalam menghadapinya. Btw, aku pernah baca, ada seorang sahabat yang dulu dimasa hidupnya dia selalu mengingat kematian, dengan cara apa? Dia buat kuburan di dalam rumahnya. ga tanggung tanggung, bukan hanya gundukan kuburan lho, tapi ini kuburan bisa ditidurin, ketika dia merasa jauh dari Allah, dia masuk ke dalam kuburannya, buat apa, zikrul maut. mengingat kematian, merasakan gelapnya pengapnya dibawah tanah. Beliau menjadikan itu salah satu jalan untuk mendapatkan kembali semangat beribadah dan menebar benih-benih kebaikan di sekitar nya.
Kalian ada yang berani buat kuburan dirumah kaya sahabat ini? kalo ada yang sudah punya boleh share ke kita di kolom coment yaa... >,<
Udah jalan kemana-mana ni cerita malam ini, dari organisasi sampe ke kematian, cuma pengen berbagi aja sih sebenarnya. Ketika seseorang itu mengatakan / mengajak orang lain dijalan kebaikan yang diredhoi Allah, sesungguhnya ia mendapatkan reward seumpama "unta merah" (dizaman Rasulullah saw.) kalo di ibaratkan sekarang kayak dapat "ferari". Siapa si yang ga mau dapat mobil mahal kek gitu,,, Makanya ayoks gabung dengan kita, komunitas penebar manfaat.
ehm, btw bole juga tu kalo ada komunitas penebar manfaat. kalian ada yang mau join (?) aku tunggu coment - coment nya lho yaaa...
have a nice dreem,,
sambut hari esok untuk lebih bermanfaat,,
salam malam,
zhee
Minggu, 01 April 2018
Belajar Sabar
Dear sahabat,
Malam ini aku terinspirasi untuk mengisi kembali zhee's story yang udah lama ga nambah-nambah postingan.. Kali ini aku angkat tema belajar sabar.
Sering ga sih kalian merasa BT disuruh nunggu gitu, nungguin teman yang janji jalan jam 8, eh sampe jam 10 belum ada kabar, pas di telpon ternyata dianya baru bangun. Kan keseel ya.. atau nungguin cewek belanja (keknya kaum adam paham banget betapa beratnya ini). Kadang suka bete juga sih, ni cewek mau beli 1 baju aja harus tawaf dulu di mall, eh ending-endingnya ga jadi beli, alasannya ga ada yang cantik, tapi kenyataannya ga sesuai budget,, gengsi guys kalo bilang ga ada duit.
hiii kalian (dan juga saya) yang terhimpun dalam generasi milenial,,, kita harus ingat, usia kita masih muda, semoga Allah panjangkan usia kita semua, jalan kita masi panjang guys.. bukan hidup sekarang aja ni yang kita hadapi, masi ada masa depan. Kita perlu banyak-banyak bersabar untuk menahan diri dari godaan kemewahan dunia. Buat kamu yang sekarang udah kerja, tiap akhir atau awal bulan pasti gajian kan,,, jangan kalap sis-brur, harus pandai-pandai simpan uang nya. Apalagi kalian yang masi single/double tapi belum sah. Kalian masi butuhin tu duit buat persiapan nikah dan kehidupan berumah tangga lho.
Terkait sabar ya, pasti punya banyak makna dalam konteks yang berbeda. Sabar terhadap hawa napsu, sabar menghadapi banyak pendapat dalam berdiskusi, sabar dalam menanti kepastian #eaa (red. jomblo sampe halal yaa), sabar dengan kondisi yang dihadapi, dan banyak lagi pastinya. Kalian punya pendapat yang berbeda-beda pasti-kan. Setiap kepala kita pasti punya presepsi yang beda kan ya, perlu berlapang dada dalam menerima setiap pendapat orang lain, walaupun kita merasa itu tidak benar, sabar aja dulu, ketika kamu akan berdebat atau membantah awali dulu dengan meng-apreciate nya, lalu pilihlah bahasa yang tepat, jangan terbawa emosi. Ini sering kita hadapi di dalam kelompok-kelompok diskusi, dikantor kah, di kelas kah, diorganisasi kah, pasti akan ada perdebatan, kalo ngga diskusi itu ga bakalan hidup toh. Cuma cara kita menyikapi nya lah yang menjadi titik terang petunjuk agar diskusi itu jalan seperti yang semestinya.
Buat teman-teman yang membaca ini, saya berharap sangat-sangat, jadilah kalian orang-orang yang sabar dan bermanfaat. Hidup ini ga lama guys, kita ga tau kan kapan Allah panggil kita, tebarkan lah manfaat sebanyak yang kita bisa, semoga itu bisa menjadi penolong kita di hari akhir kelak.
Semangat Menebar Manfaat
Salam, Zhee
Malam ini aku terinspirasi untuk mengisi kembali zhee's story yang udah lama ga nambah-nambah postingan.. Kali ini aku angkat tema belajar sabar.
Sering ga sih kalian merasa BT disuruh nunggu gitu, nungguin teman yang janji jalan jam 8, eh sampe jam 10 belum ada kabar, pas di telpon ternyata dianya baru bangun. Kan keseel ya.. atau nungguin cewek belanja (keknya kaum adam paham banget betapa beratnya ini). Kadang suka bete juga sih, ni cewek mau beli 1 baju aja harus tawaf dulu di mall, eh ending-endingnya ga jadi beli, alasannya ga ada yang cantik, tapi kenyataannya ga sesuai budget,, gengsi guys kalo bilang ga ada duit.
hiii kalian (dan juga saya) yang terhimpun dalam generasi milenial,,, kita harus ingat, usia kita masih muda, semoga Allah panjangkan usia kita semua, jalan kita masi panjang guys.. bukan hidup sekarang aja ni yang kita hadapi, masi ada masa depan. Kita perlu banyak-banyak bersabar untuk menahan diri dari godaan kemewahan dunia. Buat kamu yang sekarang udah kerja, tiap akhir atau awal bulan pasti gajian kan,,, jangan kalap sis-brur, harus pandai-pandai simpan uang nya. Apalagi kalian yang masi single/double tapi belum sah. Kalian masi butuhin tu duit buat persiapan nikah dan kehidupan berumah tangga lho.
Terkait sabar ya, pasti punya banyak makna dalam konteks yang berbeda. Sabar terhadap hawa napsu, sabar menghadapi banyak pendapat dalam berdiskusi, sabar dalam menanti kepastian #eaa (red. jomblo sampe halal yaa), sabar dengan kondisi yang dihadapi, dan banyak lagi pastinya. Kalian punya pendapat yang berbeda-beda pasti-kan. Setiap kepala kita pasti punya presepsi yang beda kan ya, perlu berlapang dada dalam menerima setiap pendapat orang lain, walaupun kita merasa itu tidak benar, sabar aja dulu, ketika kamu akan berdebat atau membantah awali dulu dengan meng-apreciate nya, lalu pilihlah bahasa yang tepat, jangan terbawa emosi. Ini sering kita hadapi di dalam kelompok-kelompok diskusi, dikantor kah, di kelas kah, diorganisasi kah, pasti akan ada perdebatan, kalo ngga diskusi itu ga bakalan hidup toh. Cuma cara kita menyikapi nya lah yang menjadi titik terang petunjuk agar diskusi itu jalan seperti yang semestinya.
Buat teman-teman yang membaca ini, saya berharap sangat-sangat, jadilah kalian orang-orang yang sabar dan bermanfaat. Hidup ini ga lama guys, kita ga tau kan kapan Allah panggil kita, tebarkan lah manfaat sebanyak yang kita bisa, semoga itu bisa menjadi penolong kita di hari akhir kelak.
Semangat Menebar Manfaat
Salam, Zhee
Langganan:
Postingan (Atom)