Minggu, 26 September 2021

kita dan orang tua

Tetiba pengen nulis tentang keluarga (home).
Tentang anak-anak yg dirawat dan dibesarkan orang tua, namun, di usia mereka yang beranjak dewasa, satu persatu memilih pergi, merantau, meninggalkan orang tua yang semakin hari semakin renta. 
Belakangan yang lagi ramai dibicarakan, salah satunya tentantang orang tua yg tidak memiliki hak untuk mengatur hidup anak ketika mereka telah dewasa. Anak dilahirkan bukan untuk ajang berbalas budi. Sudah selayaknya anak mandiri dan memilih jalan mereka, tanpa harus merasa bersalah meninggalkan orang tua seorang diri. 
Gimana menurut kalian? 
Saya pribadi jujur sering memikirkan hal ini, berat rasanya untuk memilih pergi keluar dari rumah, karna ga tega melihat ibu yg diusia nya sekarang harus membersihkan rumah, memasak, mengurus pakaian, dan segudang kesibukan lain nya seorang diri. Dan kemaren sempat berkunjung ke rumah saudara. Melihat beliau yang sudah berusia mengurus orang tua yang dalam masa pemulihan. Hati ini goyah. Terharu, sedih, kasihan, bangga, campur aduk. "Ini enak nya kalo punya anak gadis" kata2 yg terucap, ketika saya membantu beliau membersihkan piring di dapur. Membayangkan ibu di rumah, seandainya saya memilih untuk pergi kembali ke kota yg saya rindukan, mungkin kerepotan dan kesulitan yg akan didapatkan. 
Disatu ketika, saya pulang dari pasar, menggunakan kendaraan umum. Seorang nenek yg sudah tua, bungkuk, membawa tongkat dan sekeranjang barang bawaan. Diusia renta nya, nenek ini masih harus naik angkot, untuk memenuhi kebutuhan harian nya. Langsung kabayang orang tua di rumah. Dalam hati saya mengutkan diri agar tidak meneteskan air mata di angkot, nenek ini mungkin sedang merasa bosan di rumah dan ingin menghabiskan waktu mengenang masa muda nya. Tapi tetap, air mata ini tetap mengalir. But thanks to masker dan kaca mata, yg bisa menyamarkan tangisan ini.
Sang nenek turun dari angkot, dibantu para penumpang lain, syukur alhamdulillah, masih banyak orang baik disekitar kita. Sang supir angkot pun mengratiskan perjalanan nenek tua ini. 
Atau mungkin dikesendirian mereka di usia renta, cukup dengan mendengarkan suara anak cucu yg jauh disana, cukup menghibur dan memberi warna bagi hari tua nya. Tapi kadang, sebagai anak, cucu, atau menantu, sering merasa itu mengganggu, entah menggaggu waktu mereka, atau takut mengganggu waktu istirahat orang tua nya. Dan akhirnya memilih tidak langsung menghubungi, tertunda dari waktu kewaktu, arau dihubungi sesingkat-singkatnya.
Pilihan untuk terus berada di "dekat" orang tua, mungkin dapat menimbulkan banyak perdebatan. Dalam pandangan orang lain mungkin sang anak dianggap manja, ga bisa jauh dari ketiak orang tua, tidak mandiri, dll. Mengabdi ke orang tua, membalas jasa orang tua, apa cukup dengan gaji yg kita terima, diberikan kepada mereka sepersekian nya?
Ngga. Namun mungkin, ini juga salah satu dampak luka masa lalu yg berbalik melukai mereka. Dimana, semasa kecil dulu orang tua sibuk, dan hampir tak punya waktu bersama sang anak. Jarak yg terbangun antara mereka pun dibatasi dinding tembok tinggi, sehingga kadang hanya ada perintah dan larangan. Anak tidak diajak berdiskusi atas satu pilihan, pandangan mereka tidak pernah diperhitungkan. Hal ini bisa menjadi "karma" bagi orang tua. Sehingga diusia dewasa nya mereka cendrung memperlakukan orang tua seperti apa yg mereka dapat di masa kecil dahulu. Tidak semua anak begitu, namun ada beberapa. Ini bisa menjadi pelajar bagi kita, sebagai anak, calon orang tua, ataupun telah menjadi orang tua, berperan lah dengan baik, sesuai dengan tuntunan yang ada. Belajar mengenai ilmu psikologis, belajar bagaimana Nabi, sahabat sahabiyah, alim ulama bahkan mempelajari nya dari orang-orang hebat (yg berbeda agama) itu boleh. Ambil yang baik dan tinggalkan yg tidak sesuai dg tuntunan agama kita (quran dan hadis). Posisikan diri kita dengan baik, sesuai dengan  posisinya. Penempatan yg benar akan memudahkan kita masuk kesemua golongan, dan akhirnya bisa memberikan kebahagian bagi orang-orang disekitar kita. 

Thanks for reading. Please text me down bellow (comment box) jika ada masukan atau kritikan dari tulisan ini. Atau jika ada yg ingin memberi tambahan sangat diperbolehkan mengisi di kolom komentar.

Good night and have a nice dream all...

With 💕